7 Cara Menangkal Godaan untuk Berselingkuh
TABLOIDBINTANG.COM - Menurut Peggy Vaughan, penulis buku The Monogamy Myth, 60 persen pria dan 40 persen wanita akan punya affair atau berselingkuh di titik tertentu perkawinan mereka. Ups, jangan marah dulu, itu hitung-hitungan di luar negeri lo. Meski di sini (mungkin) tidak sebesar itu statistiknya, kemungkinan untuk selingkuh selalu ada. Tip berikut diberikan Therese J Borchard yang bersama Michael Leach menyusun buku I Like Being Catholic, I Like Being Married, and I Love Being a Mom. Pengalaman puluhan tahun menjalani perkawinan bahagia membuat Therese tahu caranya menghindari perselingkuhan. Ini dia tipnya.
1. Menjaga persahabatan yang “aman”
Salah satu yang paling penting dan harus tahu batasannya. Tak ada satu perkawinan pun yang sempurna, tak ada satu pun yang bisa memberi Anda semua hal. Seorang suami tahu jika istrinya tak berminat pada hobinya, seperti memancing, berburu atau main golf. Pantas saja, jika ia mencari teman. Asal teman yang tepat, tak bakal timbul masalah di kemudian hari.
2. Teruslah berkencan
Benar lo. Kencan dengan pasangan secara rutin -- berdua saja -- akan memberi ganjaran setimpal. Anda akan belajar bagaimana cara bicara pada satu sama lain. Dalam buku Mating in Captivity, Esther Perel mendorong kliennya untuk membayangkan pasangan seperti orang yang baru saja ia kenal. Ngobrol dengan si dia yang baru dikenal, tentu Anda akan (terus) membuatnya terkesan 'kan?
3. Kembangkan kreativitas
Banyak orang terjebak dalam perselingkuhan yang melibatkan fisik dan emosi karena dorongan menggebu-gebu yang menyenangkan, sesuatu yang tak pernah dirasakan sebelumnya. Untuk menghindarinya, cari sumber lain yang bisa merangsang stimulasi dan kesenangan Anda. Siapa tahu menulis blog menjadi sesuatu yang menyenangkan mengingat ada unsur kesenangan ketika membaca komentar-komentar yang diberikan pembaca. Therese mengakui, blog pribadinya menjadi tempat pelarian saat stres, terutama ketika muncul masalah rumah tangga.
4. Bergaul dengan pasangan lain yang perkawinannya bahagia
Bergaul dengan pasangan suami istri lain yang juga bahagia, yang tidak pernah mengalami kepahitan akibat pengkhianatan. Jika banyak teman Anda setia pada perkawinan, keinginan untuk berkhianat sepertinya juga memudar.
5. Belajar bertengkar
Kenali situasinya sebelum Anda bicara. Pikirkan dengan matang sebelum Anda mengucapkan sesuatu atau memberikan respons terhadap apa yang dilakukan pasangan. Berikan argumen terhadap apa yang ia lakukan, bukannya mengomentari sosok atau karakternya.
6. Bersikap baik dan mau mendengarkan
Ini justru hal tersulit dalam perkawinan. Mendengarkan (pasangan). Mereka yang berselingkuh atau punya affair, alasan utamanya karena, “Dia mendengarkan saya. Saya menjadi seseorang yang berarti baginya.”
7. Ingat “bekal”
Jangan lupa Anda punya bekal yang bisa menangkal godaan untuk selingkuh. Ketika Anda merasakan dorongan kuat untuk selingkuh, ingatlah:
• Jangan pernah main api: Jangan pernah menempatkan diri dalam situasi mengancam. Tolak konferensi di Bali bersama rekan kerja yang menggoda Anda. Kalaupun harus pergi, hindari kesempatan yang membuat Anda berduaan dengannya.
• Ragu-ragu mengirim e-mail: Kalau Anda ragu-ragu apakah bahasa dalam e-mail Anda kelewatan atau tidak, kirim lebih dulu pada diri sendiri. Baca lagi dan ajukan pertanyaan: Apakah saya merasa nyaman menunjukkannya pada suami saya?
• Beri yang terbaik untuk pasangan. Seorang wanita bilang, ia menyimpan pakaian dalam khusus untuk suaminya dan memakai baju yang agak usang saat menghadiri reuni sekolah, lantaran akan bertemu pacar lamanya.
• Bicarakan pasangan di depan orang lain. Seorang pria bilang, kapan saja ia berduaan dengan wanita lain yang dianggapnya menarik dan membuatnya tidak nyaman, ia akan membicarakan tentang istrinya, apa saja hobinya, dan seberapa dalam cintanya. Ini setidaknya membuat orang itu tahu diri dan tak bakalan melangkah lebih jauh.